![]() |
KA Kalijaga (tangkapan layar video adik saya :D) |
Saya menulis catatan ini sudah agak telat karena sudah melakukan perjalanan menggunakan Kereta Kalijaga ke Semarang dari Solo pada tanggal 9 November 2019 dan langsung kembali ke Solo pada 10 November 2019. Di sini saya ingin membagikan pengalaman menyenangkan saya menggunakan moda transportasi murah meriah seharga Rp 10ribu ini, dan catatan tentang kekecewaan saya karena pada Desember 2019 KA ini akan dihapus :(.
Moda transportasi kereta api banyak dipilih oleh masyarakat karena selain cenderung tepat waktu dan bebas hambatan, juga harganya yang murah (khusus KA subsidi) dibanding dengan moda transportasi lain (seperti bis). Contohnya KA Kalijaga, sebuah rangkaian kereta dengan rute Stasiun Solo Balapan - Salem - Kedungjati - Brumbung - Semarang Tawang - Semarang Poncol. Melihat jalurnya, seharusnya kereta ini menjadi andalan bagi sebagian commuter Solo-Semarang karena jadwalnya yang lumayan enak (jam 5.20 dari Solo) dan jam 09.10 dari Semarang Tawang. Ya memang bagi orang yang bekerja sepertinya agak sulit ya karena jalurnya bukan melalui jalur industri/perkantoran, tapi bagi keluarga/pelajar/wisatawan tentu sangat nyaman dengan jadwal yang tersedia. Pun bagi wisatawan, dari arah Solo bila sampai Semarang bisa melancong berburu kuliner dan jalan tipis-tipis ke destinasi sekitar Semarang Tawang sebelum cek in di hotel pada siang hari, atau bertransportasi bus Trans Jateng yang haltenya tersedia di depan stasiun. Dari arah Semarang ke Solo pun masih sangat bisa cek in di hotel/penginapan tepat waktu karena KA Kalijaga tiba di Solo Balapan pada pukul 11.44.
![]() |
Tangkapan layar aplikasi KAI Access untuk KA Kalijaga |
Nah, review sedikit ketika menaiki KA ini. Sampai di stasiun hanya tersisa 10 menit, saya menuju mesin cetak tiket. Berkali-kali scan barcode tapi tidak bisa tercetak. Bingung dan panik, begitu pula dua orang di samping saya yang juga bernasib sama. Usut punya usut, ternyata oh ternyata untuk kereta api lokal tidak perlu cetak tiket, hanya menunjukkan barcode di hape berikut kartu identitas kita kepada petugas penunggu pintu masuk peron. Begitu memasuki kereta, walaupun susunannya 3-2 tapi masih cukup nyaman untuk perjalanan selama dua jam tiga puluh menit lebih. AC mantul, dilengkapi kantong kresek tempat sampah, colokan charger dua, bagasi barang banyak, dan urusan perut teratasi dengan mondar-mandirnya pramugara-pramugari kereta menawarkan makan, minum, dan snack. Toiletnya pun cukup bersih, air, tisu, dan tempat sampah tersedia, buang hajat pun tidak menjadi masalah di kereta. Ketika saya melakukan perjalanan bersama keluarga kecil, saya lihat banyak penumpang yang membawa keluarga, dan dapat diartikan bila rangkaian tersebut ramah keluarga.
Namun kebahagiaan saya menemukan moda transportasi unggulan untuk ke Semarang menjadi terhenti saat membaca status Whatsapp adik saya, yang mengabarkan kalau KA Kalijaga akan dihentikan operasionalnya di bulan Desember. What? Dan, setelah jelajah sana-sini, pihak KAI menyarankan untuk menaiki KA Joglosemar yang setelah saya cek harganya...membuat menelan ludah. Ludah saya sendiri tentunya. Check this out:
![]() |
Tarif KA Joglosemarkerto (sumber: https://joglosemarnews.com/2018/11/ini-jadwal-dan-tarif-resmi-ka-joglosemarkerto-beroperasi-mulai-1-desember-2018/) |
Ya sudahlah...demikian saja curhat saya.
No comments:
Post a Comment